<
>
LUWU – PT Masmindo Dwi Area (MDA), perusahaan pengelola tambang emas Proyek Awak Mas, menggelar audiensi resmi perdana dengan Bupati dan Wakil Bupati Luwu periode 2024–2029, H. Patahudding dan Muh. Dhevy Bijak Pawindu, di Kantor Bupati Luwu, Sabtu 10 Mei 2025.
Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk mempererat sinergi antara MDA dan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam upaya mempercepat operasional proyek tambang emas berskala nasional tersebut.
Audiensi yang berlangsung hangat dan produktif ini juga dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Luwu, termasuk Kepala Kejaksaan Negeri, Kapolres, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, serta perwakilan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sementara itu, dari pihak MDA, hadir jajaran manajemen senior seperti Direktur Legal & Corporate Services Erlangga Gaffar dan Direktur Finance Tammam Jannata.
Dalam kesempatan itu, MDA memaparkan sejumlah capaian penting terkait progres Proyek Awak Mas, seperti penyelesaian perizinan utama, pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, penyelesaian masalah pengamanan lahan, hingga kesiapan pembangunan infrastruktur tambang yang akan segera dimulai.
Selain itu, MDA juga terbuka menyampaikan sejumlah tantangan di lapangan, termasuk klaim kepemilikan lahan dan keberadaan situs pemakaman di area konsesi tambang.
Direktur Legal dan Corporate Services MDA, Erlangga Gaffar, mengapresiasi sambutan hangat pemerintah daerah. Ia menyebut pertemuan ini sebagai landasan penting dalam membangun kolaborasi berkelanjutan.
“Kami percaya, dengan keterbukaan dan koordinasi erat bersama pemerintah dan masyarakat, Proyek Awak Mas dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga Luwu,” ujar Erlangga.
Sementara itu, Bupati Luwu H. Patahudding menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung penuh percepatan operasional proyek.
Ia berharap, keberadaan Awak Mas mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin MDA hadir sebagai mitra yang aktif dan bertanggung jawab. Komunikasi yang terbuka dan koordinasi intensif menjadi kunci agar semua pihak bisa merasakan manfaat dari proyek ini,” tegasnya.
Audiensi ini menjadi tonggak penting dalam menyatukan visi dan misi antara MDA dan pemerintah daerah, guna memperlancar realisasi Awak Mas Project (AMP).
Proyek yang dikelola MDA bersama dua mitra strategis, yakni PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, ini ditargetkan memulai produksi emas pertama (First Gold) pada Agustus 2026.
AMP diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kabupaten Luwu dan Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus membuka babak baru dalam pengembangan sektor pertambangan yang berkelanjutan dan inklusif.
