MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjadi sasaran kritik di media sosial, saat banjir melanda sejumlah wilayah di Makassar.
Danny sapaan akrab Ramdhan Pomanto tak mempermasalahkan hujatan tersebut. Ia memilih untuk bekerja menangani wilayah yang terdampak.
Ia mencontohkan, banjir di Jalan Andi Pangeran Pettarani. Danny mengaku dikecam oleh banyak warganet. Padahal, drainase di jalan AP Pettarani merupakan otoritas Balai Jalan Nasional.
Hanya saja, masyarakat tidak mau tahu, saat bencana terjadi, maka wali kota menjadi pihak pertama yang jadi sasaran kritik.
“Di dunia hari ini orang tidak berdiskusi lagi kenapa banjir, orang berdiskusi bagaimana menangani banjir, minimal soal bencana,” kata Danny di Kediaman pribadinya Jalan Amirullah Makassar, Selasa (17/12/24).
Ditengah cuaca ektrem yang melanda Makassar belakangan ini, Danny meminta seluruh pihak untuk tidak saling menyalahkan juga melempar kesalahan.
Apalagi satgas drainase lanjut Danny, telah bekerja maksimal di lapangan. Sebagai wali kota, Danny mengaku tidak memiliki kemampuan menghalau cuaca ektrem.
Maka dari, Ia meminta seluruh pihak bekerja sama menangani permasalahan banjir di Makassar.
“Tidak ada lagi saling menyalahkan, justru sekarang bagaimana kita sama-sama mengatasi banjir ini,” jelasnya.
Danny mengaku heran, hanya banjir di Makassar yang ramai dihujat, padahal daerah tetangga seperti Maros dan Gowa juga mengalami bencana serupa.
Tak hanya itu, kota-kota besar didunia dengan penataan kota terbaik seperti Singapura, Malaysia, sejumlah negara di Eropa juga dilanda banjir besar akibat cuaca ektrem.
“Apa yang tidak banjir sekarang? Amerika banjir juga, Eropa? Valencia hancur-hancuran, Singapura? Banjir, apa mereka tidak maksimal? Maksimal. Tapi memang curah hujan yang turun melebihi kapasitas,” ucap Danny. (*)