HUKRIM

Ibu dan Anak di Luwu Terlibat Bisnis Obat Terlarang, Kasat Narkoba: Anaknya yang DPO Tahu Tempat Pengambilan Obat

×

Ibu dan Anak di Luwu Terlibat Bisnis Obat Terlarang, Kasat Narkoba: Anaknya yang DPO Tahu Tempat Pengambilan Obat

Sebarkan artikel ini

LUWU – Kasus peredaran obat terlarang yang melibatkan seorang ibu bersama kedua anaknya di Kabupaten Luwu masih tengah dalam pengembangan pihak kepolisian oleh Sat resnarkoba Polres Luwu.

Hal itu dilakukan lantaran sang anak, yang kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), diduga menjadi otak dari jaringan ini yang mengetahui lokasi pengambilan obat-obatan terlarang.

“Kami telah menangkap sang ibu bersama seorang anaknya. Namun anaknya yang satu berstatus DPO adalah sosok yang tahu persis di mana lokasi pengambilan obat terlarang tersebut,” ujar Kasat Narkoba Polres Luwu, Iptu Abdianto, Kamis 19 Juni 2025.

Kasus ini menjadi perhatian serius jajaran Polres Luwu karena melibatkan hubungan keluarga dalam praktik peredaran obat terlarang.

Sebelumnya, dalam Operasi Antik 2025 yang digelar Senin, 9 Juni lalu, Satuan Reserse Narkoba Polres Luwu membongkar jaringan peredaran obat ilegal yang dikendalikan dari balik pintu keluarga sendiri.

Sang ibu berinisial R (46), bersama anak keduanya F (18), digerebek polisi di rumah mereka di Kelurahan Sakti. Sementara sang anak sulung yang disebut-sebut sebagai otak dari jaringan ini, J, berhasil melarikan diri dan kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dari penggeledahan di lokasi, polisi menyita 130 butir tramadol, 70 butir trihexyphenidyl (THD), uang tunai hasil penjualan, dua unit ponsel yang diduga dipakai untuk transaksi, serta perlengkapan pengemasan obat.

Yang mengejutkan, salah satu ponsel itu milik R, sang ibu.

“Ibu R bukan sekadar tahu, tapi diduga kuat memodali dan memfasilitasi bisnis anak-anaknya. Ini peredaran sistematis yang terjadi dalam lingkup keluarga,” ujar Kasat Narkoba Polres Luwu, Iptu Abdianto, dengan nada prihatin.

R dan F kini resmi ditahan di Mapolres Luwu dan akan menjalani pemeriksaan intensif. Sedangkan pengejaran terhadap J terus dilakukan.

Kasus ini menjadi pengingat tragis bahwa bahaya narkoba bisa menyusup hingga ke dalam rumah sendiri bahkan dibungkus kasih sayang keluarga yang salah arah.

Polisi berharap masyarakat berani melapor jika menemukan aktivitas serupa, sebelum semuanya terlambat.