MAKASSAR – Suasana Kamis pagi (1/5/2025) di kawasan Fly Over Makassar tampak berbeda. Ribuan personel gabungan berseragam lengkap memadati lokasi.
Pemandangan ini menjadi sorotan publik saat Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., memimpin langsung apel siaga pengamanan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025.
Dalam apel tersebut, Irjen Rusdi tidak sendiri. Sejumlah petinggi TNI dan Polri turut hadir, memperlihatkan sinergi kuat antarinstansi dalam menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hadir di antaranya Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno, Pangkoopsud II Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak, Danlantamal VI Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, serta Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri, S.I.K., M.H.
Apel ini mengerahkan kekuatan penuh: total 2.278 personel diturunkan. Mereka terdiri dari 1.250 personel Satgas BKO Polda Sulsel, 798 dari Polrestabes Makassar, 130 anggota TNI, dan 100 personel instansi terkait lainnya.
Kesiapan ini menjadi bentuk nyata komitmen negara dalam memastikan peringatan Hari Buruh berjalan aman, tertib, dan damai.
Dalam amanatnya, Kapolda menegaskan pentingnya peran negara dalam menjamin ketentraman masyarakat.
“Yang mengganggu kepentingan masyarakat, membuat resah masyarakat, negara harus hadir untuk menyelesaikan masalah itu. Alat negara, yaitu TNI dan Polri, harus berada di garis terdepan,” tegas Irjen Rusdi dengan nada penuh keyakinan.
Ia juga menyampaikan tekadnya untuk terus menjaga stabilitas keamanan di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar. “Atas nama penegakan aturan dan kepentingan masyarakat Sulsel, saya bertanggung jawab,” ujarnya lantang.
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG) yang dipimpin Karoops Polda Sulsel KBP Bambang Widjanarko, S.I.K., M.Si., bersama Kabagops Polrestabes Makassar AKBP Darwis, S.E., M.H. TFG ini bertujuan memantapkan strategi dan koordinasi taktis seluruh unsur pengamanan dalam menghadapi berbagai kemungkinan selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Langkah-langkah ini menjadi penanda kuat bahwa aparat keamanan di Sulawesi Selatan siap siaga, profesional, dan terkoordinasi dalam mengawal demokrasi serta menjaga ketertiban di tengah masyarakat. (*)
