LUWU TIMUR – Suasana haru peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Luwu Timur mendadak berubah mencekam.
Laga semi final turnamen sepak bola di Lapangan Wasuponda, Rabu (27/8/2025), berakhir ricuh setelah insiden panas di tengah pertandingan.
Pertandingan yang mempertemukan tim Desa Parumpanai dengan Indra Pratama Wasuponda (IPW) awalnya berlangsung sengit.
Skor sementara 2-1 untuk keunggulan IPW membuat laga kian menegangkan. Namun, ketegangan berubah menjadi keributan besar ketika kiper IPW diduga menendang salah satu pemain Parumpanai.
Insiden itu memicu amarah penonton. Ratusan orang yang memadati tribun tak mampu menahan emosi, sebagian turun ke lapangan dan ikut memukul, diduga merupakan suporter IPW.
Situasi semakin kacau saat para pemain juga terlibat saling adu jotos dengan lawan.
“Keributan tak terhindarkan, tiga pemain Parumpanai harus dilarikan ke Puskesmas usai babak belur dihajar di lapangan,” ungkap salah seorang saksi.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen dramatis, seorang pemain Parumpanai dipukul menggunakan kursi oleh penonton yang diduga suporter IPW.
Adegan itu sontak memicu kemarahan warganet yang menilai pengamanan dalam turnamen sangat lemah.
“Pengamanan sangat minim, panitia harus evaluasi serius agar kejadian memalukan ini tidak terulang di laga berikutnya,” tegas salah seorang pemain Parumpanai yang menjadi korban.
Kericuhan tersebut meninggalkan duka dan tanda tanya besar, bagaimana sebuah turnamen yang seharusnya jadi ajang persaudaraan justru berubah menjadi arena perkelahian.