PALOPO – Dalam menekan harga cabai di pasaran jelang Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, membagikan 18.172 bibit cabai ke masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, Ibnu Hasim mengatakan, harga cabai dipasaran telah terjadi lonjakan, sehingga diharapkan batuan bibit ini bisa menekan lonjakan harga tersebut.
“Ini untuk mengantisipasi lonjakan harga cabai dipasaran yang sangat tinggi. Sehingga, kita bantu dengan bagikan 18.172 bibit cabai ke masyarakat,” ungkapnya.
Ibnu juga mengungkapkan, kenaikan harga cabai di pasar pada awal Desember ini telah mencapai Rp 85 ribu per kilogram.
Padahal Oktober hingga November lalu harga cabai di sejumlah pasar di Palopo masih di kisaran harga Rp 50 ribu per kilogramnya.
Selain itu, Ibnu juga menjelaskan pembagian bibit cabai ke masyarakat bukanlah yang pertama.
Sebelumnya pada bulan Oktober lalu telah disalurkan 2.370 bibit dan segera dipanen pada Desember tahun ini.
“18.172 bibit ini bukanlah yang pertama kita bagikan, sebelum pada Oktober kita sudah salurkan sebanyak 2.370 bibit cabai ke masyarakat dan bahkan diperkirakan Desember ini akan panen dan ini jelas bisa membantu masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.
Dirinya juga berharap, bibir cabe yang telah dibagikan, diperkirakan akan berbuah selama dua bulan ke depan.
“Bibit cabe yang telah ditanam diperkirakan akan berbuah selama dua bulan terhitung dari masa tanam dan dapat dipanen selama delapan bulan,” tambahnya.
Rencana pemerintah untuk menyalurkan bantuan 75 ribu bibit cabai gratis hingga akhir tahun ini bisa berdampak positif ke masyarakat.
Terutama untuk mengendalikan inflasi cabai di pasar.
“Dengan adanya pembagian bibit cabe rawit dari pemerintah sebanyak 75 ribu bibit, kami sangat berharap dapat mengendalikan inflasi cabai rawit di pasar. Target pembagian gratis ini hingga Desember mendatang,” ujar Ibnu Hasim. (*)