MAKASSAR – Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memastikan ketersediaan stok beras selama Ramadan aman.
Stok beras tersebut bahkan diyakini dapat mencukupi kebutuhan hingga bulan Juli mendatang.
Hal itu diungkapkan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin usai melakukan sidak pasar bersama Kepala Perum Bulog Sulselbar Ahmad Kholisum di Pasar Induk Minasa Maupa di Kabupaten Gowa, dilansir dari DetikSulsel, Selasa 12 Maret 2024
Bahtiar sengaja datang ke pasar itu di hari pertama Ramadan untuk mengecek ketersediaan bahan pokok, termasuk beras di pasaran.
“Jadi kami sengaja datang hari ini walaupun hari libur. Kita sengaja datang karena ini hari pertama puasa. Kita mau cek dan pastikan stok pangan dan bahan pokok di masyarakat mencukupi, yang penting barangnya ada dan mencukupi,” kata Bahtiar dalam keterangannya.
Sementara, Ahmad Kholisum mengungkapkan stok beras di Sulsel selama Ramadan dipastikan aman hingga Juli nanti. Dia menyebut stok beras di Bulog totalnya 59.000 ton.
“Stok ini sangat cukup sampai bulan Juli,” sebut Ahmad.
Dia menambahkan, kebutuhan untuk penyaluran bahan pangan dari stok beras Bulog sebesar 8.500 ton. Ditambah untuk kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 7.000 ton.
“Sehingga stok ini sangat cukup untuk wilayah Sulsel, termasuk Sulbar sampai dengan Bulan Juli. Stok kami ada, berapa pun stok kebutuhan masyarakat Sulsel itu siap,” lanjut Ahmad.
Ahmad mengatakan, khusus harga SPHP masih tetap dengan penjualan Rp 53 ribu per 5 kilogram.
Sementara beras komersial mengalami relaksasi dengan harga eceran tertinggi (HET) naik sebesar Rp 1.000 per kilogram.
Namun, ia berharap kenaikan harga di lapangan tidak terjadi secara signifikan.
“Pertama Bulog menyalurkan pangan untuk Sulselbar 8.500 ton per bulan. Kedua kita melakukan SPHP, stabilisasi harga pangan rutin setiap hari di titik pasar, kemudian Rumah Pangan Kita dan titik-titik jika nanti ada wilayah yang membutuhkan SPHP di wilayah tersebut,” pungkasnya. (*)