PERISTIWA

Pesta Miras Berujung Maut, Tiga Pemuda Tewas Ditikam

×

Pesta Miras Berujung Maut, Tiga Pemuda Tewas Ditikam

Sebarkan artikel ini
Ketiga jenazah korban penikaman (krimum.com)

BANJARMASIN – Sebuah pesta minuman keras (miras) berubah menjadi tragedi berdarah.

Tiga pemuda tewas mengenaskan akibat pertikaian yang melibatkan senjata tajam, Minggu (29/6/2025) dini hari.

Peristiwa mengerikan ini bermula dari pesta miras yang diikuti oleh sejumlah pemuda setempat.

Dalam kondisi terpengaruh alkohol, suasana berubah panas hingga terjadi cekcok mulut yang berujung pada perkelahian sengit.

Pertikaian itu tak lagi sekadar adu mulut. Senjata tajam dikeluarkan, dan dalam hitungan menit, tiga pemuda tumbang bersimbah darah.

Ketiga korban tewas dalam insiden tersebut yakni, Muhammad Fadil (18), warga Jalan Kampung Melayu RT 01. Ia mengalami luka tusuk di bagian perut dan meninggal dunia di tempat kejadian.

Begitupula Muhammad Rizaldi (22), juga warga Kampung Melayu RT 01. Ia ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian pinggang kiri dan pipi kiri.

Sementara Muhammad Reno (17), warga Jalan Veteran Gang Sanga Lima. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka tusuk di perut dan dada kiri.

Ketiga korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di semak-semak dekat lokasi pesta.

Diduga, mereka berusaha menyelamatkan diri sebelum akhirnya jatuh tak berdaya akibat luka parah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, AKP Eru Alsepa, membenarkan insiden berdarah tersebut.

Adapun peristiwa berdarah ini berlangsung di kawasan Jalan Bawang Merah Raya, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Benar, dua korban meninggal di lokasi kejadian, sementara satu korban lainnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan medis,” ujar saat memberikan keterangan kepada awak media.

Atas kejadian itu, Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan seorang pria yang diduga sebagai pelaku utama dengan inisial SL.

Ia kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Banjarmasin.

Meski demikian, pihak kepolisian masih menyelidiki motif pasti dari pertikaian maut tersebut. Apakah ini murni akibat cekcok saat mabuk, atau ada latar belakang konflik pribadi sebelumnya.

“Saat ini motif utama dan penyebab pertikaian masih dalam proses pendalaman. Tim penyidik sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi dan berupaya menemukan barang bukti utama, yakni senjata tajam yang digunakan dalam insiden ini,” jelas AKP Eru.

Penyelidikan juga mencakup kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. Polisi membuka kemungkinan bahwa kejadian ini tidak dilakukan oleh satu orang saja, mengingat jumlah korban dan luka yang cukup parah.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga para korban, serta menjadi peringatan keras tentang bahaya pesta minuman keras yang tidak terkendali.

Aparat kepolisian pun mengimbau masyarakat, khususnya para remaja dan pemuda, untuk menghindari konsumsi alkohol yang dapat memicu tindakan kriminal.

Kasus ini kini menjadi perhatian serius aparat kepolisian Banjarmasin. Proses hukum terhadap tersangka akan terus dikawal, sembari penyelidikan mendalam dilakukan demi mengungkap seluruh fakta di balik tragedi maut ini. (*)