PALOPO – Kepolisian Resor (Polres) Palopo, menelusuri dugaan keterlibatan seorang oknum anggota kepolisian dalam bentrokan antarwarga dua desa di Kabupaten Luwu yang terjadi pada Sabtu (11/10/2025) malam.
Menindaklanjuti laporan masyarakat, Satuan Profesi dan Pengamanan (Sie Propam) bersama SPKT Polres Palopo yang dipimpin IPDA Susanto langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan informasi di lapangan.
Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma menjelaskan bahwa langkah cepat tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksinya agar penanganan kasus dilakukan secara profesional, transparan dan akuntabel.
“Tim Propam sudah turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Luwu agar penanganannya tetap kondusif,” ujar AKBP Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap anggota kepolisian yang terbukti melakukan pelanggaran hukum maupun kode etik.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan oknum anggota yang bertindak di luar ketentuan hukum dan kode etik Polri. Saat ini Propam sudah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan untuk memastikan kebenaran peristiwa tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut, AKBP Dedi menegaskan bahwa Polres Palopo berkomitmen menjaga profesionalitas, integritas, dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Setiap personel Polres Palopo wajib menjaga kehormatan dan kepercayaan publik. Kami memastikan penanganan kasus ini dilakukan secara objektif dan transparan,” tambahnya.
Sebelumnya, bentrokan antarwarga terjadi di perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, tepatnya di kawasan Gerbang Batas Kota Palopo dan Dusun Baru Tongkon, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, pada Sabtu (11/10/2025) malam.
Aksi saling serang antara warga Desa Padang Kalua dan Desa Tanarigella itu dipicu insiden penganiayaan terhadap seorang remaja bernama Lutfi (16), pelajar asal Desa Tanarigella, sekitar pukul 20.00 Wita.
Korban dilaporkan dianiaya oleh orang tak dikenal, yang kemudian memicu kemarahan warga dan berujung pada bentrokan antar kelompok.
Hingga kini, situasi di lokasi telah berangsur kondusif setelah aparat kepolisian dari Polres Luwu dan Polres Palopo diterjunkan untuk meredam ketegangan dan mencegah bentrokan susulan.