JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mendorong digitalisasi pemerintahan melalui pengintegrasian teknologi pemerintah atau GovTech, serta memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat memberikan dampak yang optimal bagi masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (19/03/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Presiden menargetkan peluncuran GovTech pada 17 Agustus mendatang.
Program ini akan mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang ada di kementerian dan lembaga pemerintah untuk mendorong efisiensi serta meminimalkan potensi korupsi.
“Presiden berharap pada 17 Agustus nanti dapat meluncurkan program GovTech yang akan menyatukan semua aplikasi kementerian dan lembaga. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dan pengurangan potensi korupsi,” ujar Luhut.
Salah satu inovasi utama dari GovTech adalah kewajiban setiap keluarga memiliki rekening bank, yang akan memastikan penyaluran bantuan sosial lebih tepat sasaran.
Sistem ini diharapkan dapat menghemat anggaran negara hingga Rp100 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, DEN juga memaparkan hasil kajian terkait dampak positif dari program MBG.
Arief Anshory Yusuf, anggota DEN yang juga ahli kemiskinan, menjelaskan bahwa program ini memiliki potensi besar untuk menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja baru dan mengurangi angka kemiskinan hingga 5,8 persen.
“Program ini luar biasa dalam konteks penciptaan lapangan kerja baru, dengan potensi hingga 1,9 juta pekerjaan, dan bisa mengurangi kemiskinan hingga 5,8 persen,” ungkap Arief.
DEN juga mengusulkan sejumlah langkah untuk memperkuat implementasi MBG, seperti melakukan review proses bisnis, audit rutin oleh BPKP, dan melibatkan masyarakat dalam pengawasan untuk memastikan rantai pasok tetap aman dan terhindar dari kebocoran.
“Intinya, mari kita jaga bersama karena ini adalah flagship kita, flagship bangsa ini,” tutup Arief. (*)