DAERAH

Pj Gubernur Optimis Sulsel Jadi Daerah Produsen Pisang Nomor 1 di Dunia

×

Pj Gubernur Optimis Sulsel Jadi Daerah Produsen Pisang Nomor 1 di Dunia

Sebarkan artikel ini
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. (Foto:net)

SULSEL – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin optimis Sulsel menjadi daerah produsen pisang nomor satu di dunia pada 2024 mendatang.

Keyakinan itu berdasarkan target menanam 1 miliar pohon pisang di Sulsel dalam kurun waktu 1 tahun.

“Kami sangat optimis akan menjadikan Sulsel ini sebagai produsen pisang nomor satu di dunia. Lihat saja nanti 2024,” kata Bahtiar, dikutip dari Detiksulsel.com, Rabu 8 November 2023.

Di sisi lain, Bahtiar mengklaim program ketahanan pangannya tersebut sudah banyak peminat dari kalangan swasta hingga akademisi.

Bahkan semua pemerintah daerah (Pemda) di Sulsel mendukung program tersebut.

Baca Juga:  PJ. Bupati Luwu Hadiri Rakor Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024

“Sudah banyak peminat, kita sudah ada APBD kemarin diketok, dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, swasta juga ada serta ilmuwan dan akademisi juga akan ikut membantu kami untuk menjalankan program ini,” ungkapnya.

Bahtiar pun meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mendata masyarakat agar diberikan bantuan bibit.

Menurutnya, programnya tersebut sudah melalui kajian-kajian akademisi dan perhitungan ekonomi, sehingga dirinya sangat yakin programnya membawa dampak positif bagi masyarakat Sulsel.

“Kita melibatkan akademisi yang pernah meneliti pisang dengan perhitungan ekonomi tentunya. Bahkan saya mau bangun sekolah pisang, menciptakan doktor-doktor pisang karena saya sulit temukan akademisi di bidang ini. Jadi masyarakat yang punya lahan tidur silakan langsung ke OPD terkait, nanti didata kemudian kami berikan bibit,” ujar Bahtiar.

Baca Juga:  Peringati Hari KORPRI ke-57, Pemkab Luwu Gelar Lomba Antar ASN

Bahtiar menyebut program budi daya pisang tersebut akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat Sulsel.

Dia menghitung penghasilan per bulannya dari program ini bisa Rp 8 juta hingga Rp 9 juta.

“Selain ketahanan pangan kita nanti, bisnis ini sangat menjanjikan. Anggaplah kita punya lahan 1 hektare saja, kita tanam 200 lebih pohon, misalnya paling rendah itu harganya Rp 50 ribu, kita sudah bisa dapat Rp 9 juta per bulan. Gaji ASN sekarang sekitar Rp 5 juta kan, akan kalah itu ASN sama petani. Gaya ji ASN,” ucapnya.

Baca Juga:  Pemprov Sulsel Gelar Rakor Ketahanan Pangan Zona II di Kabupaten Luwu

Bahtiar Baharuddin menargetkan Sulsel bisa meraup cuan Rp 200 triliun dari program budi daya pisang.

Dia menilai pisang adalah komoditas bernilai ekonomi tinggi sehingga dia menargetkan menanam 1 miliar pohon pisang dalam kurun waktu satu tahun. (*)