PALOPO — Dugaan pembuangan limbah cair Rumah Sakit Mujaisyah Palopo ke aliran sungai memicu keresahan warga sekitar. Kekhawatiran muncul karena aliran sungai tersebut bermuara langsung ke area tambak yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat.
Informasi awal yang diterima menyebutkan adanya aktivitas pembuangan limbah melalui sebuah pipa yang diduga terhubung dengan instalasi pengolahan limbah milik RS Mujaisyah.
Dugaan ini semakin menguat setelah warga melaporkan adanya perubahan pada kondisi air sungai dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah warga yang tinggal di bantaran sungai terkadang mengaku mencium aroma tidak sedap dan melihat perubahan warna air.
“Air sungai berubah warna dan baunya terkadang menyengat. Kami takut tambak-tambak di hilir tercemar,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Tambak masyarakat yang berada di bagian hilir sungai menjadi salah satu sumber ekonomi utama, terutama bagi petambak ikan dan udang.
Jika terjadi pencemaran, potensi kerugian ekonomi hingga ancaman kesehatan dapat berdampak luas dan berkepanjangan.
Temuan ini semakin menimbulkan tanda tanya mengenai prosedur pengolahan limbah medis di RS Mujaisyah, mengingat limbah rumah sakit wajib melalui proses pengolahan sesuai standar lingkungan sebelum dibuang.
Sangat di hawatirkan pembuangan limbah medis tanpa pengolahan dapat menimbulkan dampak serius, seperti pencemaran air, ancaman bakteri berbahaya, hingga risiko penularan penyakit.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Rumah Sakit Mujaisyah yang dikonfirmasi melaui direktur dr. H. Muh Jamil Jalias terkait dugaan ini belum memberikan keterangan resmi.
Warga berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera turun tangan melakukan investigasi untuk memastikan kondisi sebenarnya dan mencegah potensi pencemaran lebih lanjut.
Sementara itu Kadis Lingkungan Hidup Palopo, Emil Nugraha menyampaikan telah melakukan peneguran sebelumnya kepada pihak RS Mujaisyah.
“Sudah ditegur itu, saya konfirmasi dulu sama staf teknis dan hubungi pengawasnya,” tutup Emil, Senin (10/11/2025).






