METRO

RS Mujaisyah Tegaskan Air yang Dialirkan ke Sungai Sudah Sesuai SOP dan Bersih

×

RS Mujaisyah Tegaskan Air yang Dialirkan ke Sungai Sudah Sesuai SOP dan Bersih

Sebarkan artikel ini

PALOPO — Rumah Sakit Mujaisyah Palopo melalui Direktur dr. H. Muh Jamil Jalias mengklarifikasi bahwa aliran air yang keluar dari jaringan pipa rumah sakit merupakan air yang telah melalui proses pengolahan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Pihak rumah sakit memastikan bahwa air tersebut dalam kondisi bersih dan aman sebelum dialirkan ke sungai.

Pembuangan air olahan itu kata dr. H. Muh Jamil Jalias juga telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar, Dinas Lingkungan Hidup (LH), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palopo.

Bahkan, ketika dilakukan penggalian dan pemasangan pipa pembuangan beberapa waktu lalu, proses tersebut turut disaksikan dan dihadiri oleh unsur pemerintah setempat, yakni Lurah, Bhabinkamtibmas, serta ketua RT.

“Jadi kehadiran mereka pada saat itu untuk memastikan bahwa pekerjaan di lapangan mengikuti ketentuan yang berlaku serta mendapat pemantauan langsung,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

Pihak RS Mujaisyah juga menegaskan bahwa seluruh prosedur pengolahan dan aliran air limbah telah mengikuti standar lingkungan dan kesehatan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, operasional pembuangan air dari instalasi pengolahan limbah rumah sakit dinyatakan sesuai SOP dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.

Sebelumnya diberitakan, adanya ke khawatiran warga sekitar mengenai dugaan pembuangan limbah cair Rumah Sakit Mujaisyah ke aliran sungai.

Dimana, sungai tersebut mengalir langsung ke area tambak, yang menjadi sumber utama penghasilan masyarakat.

Bahkan kata warga tersebut, ia khawatir pembuangan limbah medis tanpa pengolahan dapat menimbulkan dampak serius, seperti pencemaran air, ancaman bakteri berbahaya, hingga risiko penularan penyakit.

Selain itu, tambak masyarakat yang berada di bagian hilir sungai menjadi salah satu sumber ekonomi utama, terutama bagi petambak ikan dan udang.

Jika terjadi pencemaran, potensi kerugian ekonomi hingga ancaman kesehatan dapat berdampak luas dan berkepanjangan.