LUWU – Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan sosialisasi terkait potensi bahaya listrik bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar tower atau jaringan sepanjang jalur Belopa – Palopo.
PLN adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola ketenagalistrikan yang memiliki peran penting dalam menjaga pasokan listrik dari sisi pembangkitan, penyaluran hingga terdistribusikan ke rumah rumah atau pun industri.
Sementara itu, PLN ULTG Palopo sebagai bagian dari pengelola penyaluran listrik yang melayani mulai Kabupaten Siwa – Belopa, Belopa – Palopo dan Palopo – Makale, mengambil peran untuk mewujudkan pasokan listrik yang andal dengan cara salah satunya melakukan sosialisasi potensi bahaya listrik.
Sosialisasi tersebut dilakukan kepada masyarakat yang bermukim atau beraktivitas di sekitar jaringan SUTT 150kV (Saluran Udara Tegangan Tinggi 150.000 Volt) dengan memberikan pemahaman terkait ruang bebas dan jarak minimum jaringan terhadap bangunan dan atau tanaman yang berada di ruang bebas transmisi tenaga listrik sesuai yang tercantum pada Permen ESDM No. 13 tahun 2021.
Anthonius Rantepadang selaku Team Leader K3, Lingkungan dan Keamanan tidak hanya melakukan sosialisasi tetapi juga memberikan edukasi untuk berlaku aman bermukim atau beraktivitas di bawah jaringan. Contohnya dengan tidak bermain layangan di dekat jaringan, tidak memanjat tower PLN, tidak membangun bangunan dekat jaringan dan tidak berada diluar rumah ketika hujan.
Selain itu, Rahmat Chandra Manaf selaku Manager ULTG Palopo berharap dengan melakukan sosialisasi masyakarat akan paham dan dapat bekerja sama untuk mewujudkan K2 (keselamatan ketenagalistrikan).
“Dengan dilakukannya sosialisasi ini, kami berharap masyarakat bisa paham dan dapat bekerja sama dalam mewujudkan kelistrikan yang andal, aman bagi instalasi dan aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya serta ramah llingkungan,” Ujarnya
Rahmat Chandra juga menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini perlu ditingkatkan. Ini merupakan langkah PLN dalam memberikan informasi kepada masyarakat agar keselamatan ketenagalistrikan terwujud. Aman bagi pekerja, aman bagi masyarakat, aman bagi lingkungan dan aman bagi instalasi. (*)
