LUWU – Keputusan penunjukan pejabat Kepala Desa (Pj Kades) Lengkong, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu menuai protes keras dari warga setempat.
Ratusan warga menggelar aksi penolakan di Kantor Desa Lengkong pada Senin, 3 Februari 2025, mereka menuntut agar Pejabat Bupati Luwu segera mengganti Pj Kades yang baru dilantik.
Aksi ini dipicu oleh penunjukan Arzi Zakaria, A.Md, Keb, seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Bastem dan berdomisili di Kota Palopo, sebagai Pj Kades Lengkong.
Bidan Arzi Zakaria merupakan istri dari anggota DPRD Luwu, Desi Patantan yang juga sebelumnya menjabat sebagai Kades Lengkong.
Warga menganggap keputusan tersebut tidak tepat, karena dianggap tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan desa.
Mereka merasa lebih layak jika pejabat desa diisi oleh seorang PNS yang berasal dari Kecamatan Bua, yang dianggap lebih memahami kondisi sosial dan pemerintahan setempat.
“Kenapa harus Bidan dari luar Kecamatan Bua? Masih banyak PNS yang bekerja di Kantor Camat Bua yang lebih paham tentang pemerintahan,” ujar salah satu warga dengan tegas.
Masrianto, salah satu perwakilan warga yang menyampaikan tuntutan dalam aksi tersebut, menyatakan lima poin utama protes mereka:
1. Meminta Pj Bupati Luwu untuk membatalkan Keputusan Bupati Luwu Nomor: 96/I/2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan Pejabat Kepala Desa Lengkong.
2. Meminta kepada PJ Bupati Luwu untuk segera mengangkat pj Kepala Desa Lengkong yang baru
3. Menolak penunjukan Arzi Zakaria sebagai Pj Kepala Desa Lengkong.
3. Meminta agar Pj Bupati Luwu mengangkat Pj Kades Lengkong dari PNS yang berasal dari Kecamatan Bua dan memenuhi syarat.
4. Meminta Pj Bupati Luwu untuk hadir langsung di Desa Lengkong guna musyawarah dengan warga mengenai pergantian Pj Kades.
Sementara itu, Camat Bua, Satti Latif, yang hadir di tengah aksi, mencoba menenangkan warga. Ia menyampaikan bahwa masalah ini telah disampaikan ke Pj Bupati Luwu.
“Kami akan bertemu dengan Pj Bupati Luwu setelah beliau kembali dari Jakarta, dan akan mengusulkan pertemuan antara perwakilan warga Lengkong dengan beliau untuk membahas masalah ini,” jelas Satti Latif.
Warga berharap agar tuntutan mereka mendapat perhatian serius dan diselesaikan dengan baik, demi terciptanya pemerintahan yang lebih transparan dan sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.