PALOPO – Momentum penting terjadi di Pelabuhan Tanjung Ringgit, Kota Palopo, ketika Kapal MV RONG HAI resmi berlabuh pada Minggu (20/4/2025).
Kapal ini membawa muatan bahan konstruksi dan material consumable dalam kemasan jumbo bag milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), perusahaan smelter nikel yang tengah berkembang pesat di Sulawesi Selatan.
Kedatangan kapal ini disambut antusias oleh para Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang berdomisili di sekitar pelabuhan. Mereka telah bersiap sejak dini hari untuk melakukan proses pembongkaran yang dijadwalkan berlangsung pada Senin pagi, 21 April 2025.
Tambahan Rezeki dan Harapan Baru bagi Buruh Pelabuhan
Kehadiran PT BMS di pelabuhan ini bukan hanya sekadar aktivitas logistik, tetapi juga membawa dampak nyata bagi para pekerja bongkar muat.
Dani, Kepala Mandor TKBM, mengungkapkan rasa syukurnya atas tambahan penghasilan yang mereka peroleh dari pembongkaran muatan milik PT BMS.
“Kami tentunya bersyukur, karena upah yang kami terima cukup tinggi ketimbang upah bongkaran kapal lokal lainnya,” ujar Dani.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) selama proses kerja berlangsung.
Menurut Dani, kehadiran PT BMS secara tidak langsung meningkatkan taraf hidup para buruh pelabuhan. Selain memperbanyak kesempatan kerja, sistem kerja yang terstruktur dan prosedural memberikan rasa aman dan profesionalisme dalam setiap aktivitas bongkar muat.
PT BMS, Smelter Ramah Lingkungan yang Menginspirasi
PT Bumi Mineral Sulawesi merupakan perusahaan smelter nikel yang berlokasi di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Perusahaan ini telah memasuki tahap produksi dan tengah gencar melakukan ekspansi dan pengembangan.
Menariknya, PT BMS dikenal sebagai pionir dalam penerapan sistem Eco-Green dalam proses produksinya. Dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air dari Malea Energy, PT BMS memproduksi energi ramah lingkungan yang minim polusi, sejalan dengan visi industri hijau yang berkelanjutan.
Kehadiran kapal MV RONG HAI di Palopo menandai sinergi antara sektor industri dan pekerja lokal. Harapan akan ekonomi yang lebih baik dan masa depan yang berkelanjutan kini mulai tumbuh dari Pelabuhan Tanjung Ringgit.