BANTAENG – Polisi masih menyelidiki kasus penemuan bayi di Sungai Nipa-nipa, Dusun Kampung Beru, Desa Tombolo, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bayi mungil itu ditemukan meninggal dalam kondisi badan tak utuh dan terbungkus kresek berwarna merah.
Belum jelas apakah bayi itu hasil hubungan gelap atau milik pasangan suami istri.
“Ya, (masih) lidik pak,” ujar Kasi Humas Polres Bantaeng, Iptu Amiruddin, dilansir dari Tribuntimur.com Jumat 17 November 2023.
Penemuan jasad bayi itu bermula ketika salah seorang warga, Herlangga hendak mencari air di sungai untuk mandi.
Tiba-tiba, Herlangga bersama tiga orang rekannya yang merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ihya Ulumuddin melihat jasad bayi disantap biawak.
“Jasad bayi ditemukan oleh Herlangga sementara dimakan oleh biawak,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Herlangga yang menyaksikan kejadian itu langsung menyuruh santri tersebut untuk meminta bantuan kepada warga.
Lokasi penemuan bayi itu tak jauh dari Ponpes Ihya Ulumuddin.
“Kemudian Herlangga mengusir biawak tersebut sambil menyampaikan kepada rekannya agar segera memberitahukan kepada warga,” ucapnya
Iptu Amiruddin menyebutkan, bayi malang itu ditemukan dalam kondisi terbungkus kantong plastik.
Bayi tersebut meninggal beberapa jam sebelum ditemukan oleh Herlangga.
“Saat ditemukan jasad bayi ini diperkirakan meninggal sekitar 10 sampai 12 jam karena sudah terjadi pembusukan,” ungkapnya.
Saat itu, Polisi yang datang ke lokasi dibantu Bidan Desa Puskesmas Tombolo, Kecamatan Gantarangkeke langsung menggelar olah TKP.
Sayangnya, bayi yang kemudian dievakuasi ke RSUD Prof Anwar Makkatutu, Bantaeng itu tak dapat diidentifikasi.
Pasalnya, jenis kelamin bayi tersebut telah hilang dimakan biawak.
“Dilakukan visum luar oleh dr Yuli, dengan hasil jenis kelamin tidak teridentifikasi karena dibagian kelamin sudah hilang diduga dimakan oleh biawak,” tuturnya.
Dihari yang sama, pada pukul 19.00 Wita, jenazah bayi itu dibawa ke Masjid Al-Hidayah Kampung Beru untuk di Salati.
Bayi itu kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga H Uspu, Kampung Beru.
Atas kejadian ini, Iptu Amiruddin menduga, bayi meninggal tersebut adalah hasil hubungan gelap.
“kami sedang berupaya mengungkap pelaku yang tega membuang bayinya,” pungkasnya. (*)