KESEHATAN

Awal Tahun 2024, Dinkes Palopo Sudah Tangani 13 Kasus DBD

×

Awal Tahun 2024, Dinkes Palopo Sudah Tangani 13 Kasus DBD

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Hewan Nyamuk yang menyebabkan DBD. (Foto:net)

PALOPO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), menangani 13 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2024.

Kasus ini muncul di tengah musim hujan dan faktor lingkungan masyarakat yang tidak bersih.

“Berdasarkan laporan dari puskesmas, sudah ada 13 kasus,” ungkap Kepala Bidang P2P Dinkes Palopo San Ashari, Rabu 7 Februari 2024

San Ashari juga mengungkapkan kasus DBD tersebut tersebar di enam kecamatan di Kota Palopo.

Namun mereka yang terjangkit dilaporkan sudah sembuh setelah mendapat perawatan.

Baca Juga:  Harapan Baru untuk Akses Kesehatan: Penyesuaian Iuran BPJS Berbasis Kemampuan Finansial

“Tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Wara timur 4 kasus, Wara Barat 3 kasus, Mungkajang 2 kasus, Sendana 2 kasus, Telluwanua 1 kasus dan Wara Utara 1 kasus,” lanjutnya.

Penyebab utama kasus DBD di Palopo menurutnya dipicu faktor lingkungan.

Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang menemukan jentik Aedes di lingkungan penderita.

“Ini dikarenakan faktor lingkungan yang tidak bersih, banyak barang bekas yang jadi tempat penampungan air hujan, genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak, terutama di musim hujan ini jentik tumbuh subur,” terangnya.

Baca Juga:  Januari-Oktober 2023, Dinkes Temukan 127 Kasus DBD Tersebar di 8 Kecamatan

San Ashari menuturkan, kondisi cuaca juga ikut mempengaruhi imun tubuh sehingga mudah terserang penyakit.

Masyarakat diminta untuk tetap menjaga kesehatan di tengah kondisi tersebut.

“Saat ini Palopo diguyur hujan terus menerus dan ini juga menyebabkan jentik nyamuk berkembang biak dengan cepat, ditambah imun tubuh menurun dikarenakan faktor cuaca jadi mudah terserang penyakit,” bebernya.

Pihaknya terus aktif melakukan pencegahan dengan menggerakkan masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masyarakat.

Hal ini dilakukan guna mengurangi sarang nyamuk dan jentik khususnya Aedes.

Baca Juga:  Manfaat dan Kebutuhan Vitamin D3 Bagi Ibu Hamil

“Kami terus aktif menggerakkan masyarakat untuk PSN di lingkungan sekitar tempat tinggal dan dilakukan minimal sekali seminggu untuk langkah pencegahan,” ujarnya.

Dirinya juga berharap agar masyarakat dapat aktif berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan serta pola hidup sehat. (*)