MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota menyambut baik kunjungan spesifik kerja DPR RI Komisi X bidang pendidikan di Kota Makassar.
Kunjungan kerja DPR RI Komisi X tersebut membahas terkait kekerasan dan perundungan atau biasa disebut bullying dikalangan anak sekolah, maupun remaja di Kota Makassar.
“Jadi kami menyambut baik kunjungan dari Komisi 10 DPR RI untuk melihat perkembangan dari permendikbud ristek 46 terkait dengan satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah,” ungkap Kepala Dinas DP3A Kota Makassar, Achi Soleman, Kamis (28/11/2024).
Ia juga mengatakan, dari kunjungan ini menjadi sebuah komitmen dari pemerintah terkait bagaimana memproses persoalan bullying atau perundungan yang terjadi dilalangan anak sekolah.
“Ini juga menunjukkan komitmen sebenarnya yang sebenarnya dilakukan salah satunya adalah bagaimana melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan jika terjadi kasus perundungan, SOP yang seperti apa dan bagaimana evaluasinya, apakah memang itu bersinergi baik antara Dinas Pendidikan dan Dinas DP3A,” ujarnya.
Ternyata temuannya mereka menemukan bahwa ada koaborasi dan sinergitas yang bagus terhadap penanganan penanganan kasus kekerasan terutama kasus bullying,” tambahnya.
Dirinya juga menyinggung terkait kasus kekerasan seksual terhadap murid yang pernah terjadi, dan hal tersebut menjadi perhatian khusus dari pemerintah.
“Itu juga menjadi perhatian khusus ya, bagaimana penanganan yang dilakukan terhadap beberapa oknum guru yang melakukan kekerasan di sekolah, dan saya rasa penanganannya sudah cukup bagus untuk tingkat Kota Makassar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Achi menyebut, akan ada program yang akan dimasifkan terkait bagaimana mengedukasi anak sekokah terkait bullying atau perundungan tersebut dalam menciptakan generasi emas dan unggul kedepannya.
“Yang pertama adalah terkait dengan sosialisasi edukasi dan informasi terkait dengan pencegahan kekerasan di ranah sekolah maupun pencegahan kekerasan di ranah online. Ini yang penting karena marak juga kekerasan terjadi di ranah online jadi ini yang perlu diwasipkan termasuk di dalamnya adalah speak up terkait dengan jika terjadi kasus,” ujar Achi.
“Di mana mereka akan melapor ternyata ada wadah yang siap melakukan pendampingan jika terjadi kasus kekerasan yang terjadi di sekolah,” tutupnya.
