LUWU – Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Teknis dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) untuk pelaksanaan bantuan stimulan rumah bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu pada Kamis (13/3/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Andi Kambo, Kompleks Perkantoran Bupati Luwu, ini bertujuan untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran.
Rakor yang dihadiri oleh Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, SH, Sekretaris Daerah Drs. H. Sulaiman MM, Ketua DPRD Ahmad Gazali, SE, serta unsur Forkopimda dan kepala OPD, turut mempertemukan Tim Teknis, TPM, dan Kepala Desa yang warganya terdaftar sebagai penerima bantuan.
Dalam sambutannya, H. Patahudding menekankan pentingnya keakuratan dan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan.
“Bantuan ini harus dipastikan sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai ada kesalahan, karena jika tidak hati-hati, kita justru bisa menjadi korban bencana,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar semua pihak terkait memperhatikan proses verifikasi data secara teliti.
Bupati Luwu ini menegaskan bahwa bantuan stimulan ini wajib disalurkan sesuai dengan aturan yang berlaku dan hanya untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor pada Mei 2024 lalu.
Ia meminta agar pengawasan dilakukan secara maksimal untuk memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari bantuan tersebut.
Di akhir sambutan, H. Patahudding memberikan pesan kepada para Kepala Desa untuk aktif mengawasi pelaksanaan bantuan dan memastikan bantuan tepat sasaran.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan bekerja sama menciptakan Luwu yang bersih dan nyaman.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Drs. Andi Baso Tenriesa, M.PA, M.Si, menjelaskan dampak besar yang ditimbulkan oleh bencana banjir dan tanah longsor pada 3 Mei 2024.
Bencana ini merusak rumah-rumah di 14 kecamatan, dengan rincian 73 rumah rusak ringan, 27 rumah rusak sedang, dan 139 rumah rusak berat.
“Bantuan yang diberikan adalah Rp.15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp.30 juta untuk kerusakan sedang, dan Rp.60 juta untuk rumah rusak berat,” jelas Andi Baso.
Pemkab Luwu juga telah membentuk Tim Teknis yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, serta TPM yang melibatkan TNI, Polri, Kejaksaan, Pemerintah Desa, dan akademisi, untuk mengawasi dan mendampingi pelaksanaan bantuan ini.
Dengan adanya koordinasi yang baik dan pengawasan yang ketat, diharapkan bantuan ini dapat tepat sasaran dan meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. (*)
